Dalam dunia ekonomi, price taker (pengambil harga) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perusahaan atau individu yang tidak memiliki kekuatan untuk menentukan harga produk atau layanan mereka.
Harga produk atau layanan price taker ditentukan oleh pasaran, yaitu oleh permintaan dan penawaran secara keseluruhan. Price taker harus menerima harga yang ditentukan oleh pasar, dan mereka tidak dapat menaikkan atau menurunkan harga sesuka hati.
Apa Itu Price Taker?
Price taker adalah individu atau perusahaan yang harus menerima harga yang berlaku di pasar karena tidak memiliki pangsa pasar yang cukup untuk mempengaruhi harga pasar sendiri.
Semua pelaku ekonomi dianggap sebagai price taker dalam pasar yang kompetitif sempurna, yaitu pasar di mana semua perusahaan menjual produk yang identik, tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar, setiap perusahaan memiliki pangsa pasar yang relatif kecil, dan semua pembeli memiliki informasi lengkap.
Di pasar saham, investor individu dianggap sebagai price taker, sedangkan pembuat pasar adalah mereka yang menetapkan tawaran dan permintaan pada sekuritas. Namun, menjadi pembuat pasar tidak berarti mereka bisa menetapkan harga sesuka hati.
Pembuat pasar bersaing satu sama lain dan dibatasi oleh hukum ekonomi seperti penawaran dan permintaan.
Memahami Price Takers
Di sebagian besar pasar yang kompetitif, perusahaan adalah price taker. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi dari harga pasar yang berlaku untuk produknya, konsumen akan membeli dari penjual lain yang lebih murah karena produk yang mereka jual adalah barang atau jasa yang identik dan dapat diganti.
Pasar biji-bijian adalah contoh utama dari barang yang hampir identik dalam kualitas di antara banyak penjualnya, sehingga harga biji-bijian ditentukan oleh aktivitas kompetitif di pasar domestik dan global serta bursa komoditas.
Dalam kasus gandum, produsen dengan biaya rendah akan memiliki keunggulan kompetitif karena mereka dapat mengusir produsen dengan biaya tinggi dan mengambil pangsa pasar mereka dengan menawarkan harga yang semakin rendah. Inovasi teknologi yang menurunkan biaya produksi adalah bagian dari proses persaingan di mana perusahaan kapitalis tidak punya pilihan selain menjadi price taker.
Pasar minyak sedikit berbeda. Meskipun minyak diproduksi secara kompetitif sebagai komoditas standar di pasar global, industri ini memberlakukan hambatan yang tinggi bagi penjual untuk masuk. Hal ini disebabkan oleh biaya modal yang tinggi dan keahlian yang diperlukan untuk mengebor atau memurnikan minyak, serta harga penawaran tinggi dari ladang minyak.
Akibatnya, ada relatif sedikit perusahaan penghasil minyak dibandingkan dengan petani gandum, sehingga sebagian besar konsumen bensin dan produk minyak lainnya adalah price taker—mereka memiliki sedikit produsen untuk dipilih selain beberapa perusahaan global. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memiliki kekuatan besar untuk menaikkan atau menurunkan harga melalui kontrol output. Ini menegaskan bahwa konsumen adalah price taker sejauh mereka tidak bisa atau tidak mau memproduksi barang sendiri.
Namun demikian, karena persaingan yang ketat dan inovasi teknologi di antara perusahaan-perusahaan ini, konsumen masih mendapatkan minyak dengan harga rendah.
Sifat industri atau pasar sangat menentukan apakah perusahaan dan individu adalah price taker. Misalnya, sebagian besar konsumen di pasar ritel memang price taker. Ketika Anda masuk ke toko pakaian atau supermarket dan memutuskan untuk membeli atau tidak, Anda terikat pada label harga yang terlampir pada produk.
Anda tidak bisa pergi ke supermarket Anda dan menawar harga satu lusin telur atau sekotak sereal, Anda harus menerima harga yang ditawarkan, atau meninggalkannya.
Situs lelang online seperti eBay memungkinkan konsumen untuk menawar. Dalam kasus tersebut, beberapa penjual dapat menjadi price taker.
Pertimbangan Khusus: Berbagai Jenis Pasar
Pasar yang kompetitif sempurna jarang terjadi. Di sebagian besar pasar, setiap perusahaan atau individu memiliki kemampuan yang berbeda untuk mempengaruhi harga, baik melalui penjualan atau pembelian. Lawan dari pasar yang kompetitif sempurna adalah monopoli dan monopsoni.
Monopoli adalah pasar di mana satu penjual atau sekelompok penjual mengendalikan sebagian besar pasokan, memberikan kekuasaan pada penjual atau penjual untuk menaikkan harga mereka sendiri. OPEC memiliki monopoli sampai tingkat tertentu. Monopsoni adalah pasar di mana satu pembeli atau sekelompok pembeli memiliki pangsa permintaan yang signifikan untuk menurunkan harga.
Contoh Price Taker
Salah satu contoh paling jelas dari price taker adalah individu yang membeli tiket pesawat.
Dalam kebanyakan kasus, konsumen tidak bisa menegosiasikan harga tiket dengan maskapai.
Sebaliknya, harga tiket untuk semua jenis kelas ditetapkan dan dikendalikan oleh perusahaan.
Penumpang bisa memilih untuk menerima harga tersebut, atau tidak terbang sama sekali.
Apakah Price Taker Seorang Pembeli atau Penjual?
Price taker tidak selalu pembeli. Setiap peserta di pasar bisa menjadi price taker.
Mari kita ambil contoh pasar susu regional hipotetis. Dalam kasus ini, mungkin ada banyak penjual yang telah memproduksi susu dan mencoba menjualnya.
Namun, bayangkan hanya ada satu pembeli untuk susu ini—misalnya, satu fasilitas pengolahan besar—di wilayah ini. Dalam kasus ini, penjual susu akan menjadi price taker.
Perilaku Price Taker
Price taker ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengontrol harga.
Mereka tidak memiliki pengaruh atau kekuatan untuk menegosiasikan harga.
Sebaliknya, mereka harus menerima harga yang berlaku, atau tidak terlibat di pasar sama sekali.
Kesimpulan
Dalam ekonomi, price taker merujuk pada perusahaan atau individu yang harus menerima harga pasar yang berlaku. Contoh price taker—dan lawannya, price maker—banyak ditemukan di setiap sektor, mulai dari belanja ritel hingga pasar minyak dan komoditas. Di pasar hipotetis dengan kompetisi sempurna, semua peserta adalah price taker.