Apa itu Likuiditas?
Definisi Likuiditas mengacu pada sejauh mana suatu aset tertentu dapat dibeli atau dijual dengan cepat di pasar tanpa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harganya. Likuiditas merupakan faktor penting yang dinilai investor ketika mengambil keputusan trading karena hal ini berdampak pada trading mereka. Ini memberitahu mereka seberapa cepat mereka dapat memperoleh akses ke pasar dan seberapa cepat mereka dapat memperoleh keuntungan dari trading aset tertentu.
Aset Likuid dan Tidak Likuid
Aset likuid adalah aset yang dapat dibeli atau dijual dengan cepat dengan kerugian minimal terhadap nilainya kapan saja dalam jam trading pasar. Karakteristik utama yang digunakan untuk mengidentifikasi aset likuid adalah bahwa aset tersebut selalu memiliki pembeli dan penjual yang siap dan bersedia. Karakteristik ini mirip dengan kedalaman pasar, namun berbeda dalam arti bahwa kedalaman berhubungan dengan trade-off antara jumlah aset yang dijual dan harganya, sementara likuiditas merupakan trade-off antara seberapa cepat aset dapat dijual versus harganya. Di sisi lain, aset yang tidak mudah dijual tanpa penurunan drastis harganya dikatakan tidak likuid. Hal ini sering disebabkan oleh ketidakpastian di antara para trader mengenai nilai sebenarnya, atau bisa juga karena kurangnya minat pasar untuk digunakan trading secara teratur. Di pasar keuangan global, mata uang umumnya dianggap sebagai aset paling likuid, sementara koleksi barang, properti, dan seni rupa halus cenderung tidak likuid.
Majors, Minors, dan Exotics
Likuiditas memainkan peranan penting dalam mengkategorikan mata uang yang terlibat dalam trading valas global berdasarkan nilai relatif dari sepasang mata uang. Berdasarkan likuiditasnya, ada tiga kategori pasangan mata uang utama: mata uang mayor , minor, dan eksotik .
Mata Uang Utama (Major Currencies):
Pasangan mata uang ini adalah yang paling banyak digunakan trading secara global. Karena likuiditasnya yang sangat besar, mereka dapat digunakan trading hampir kapan saja dengan spread terendah. Mata uang utama termasuk dolar Amerika Serikat, poundsterling Inggris, euro, yen Jepang, dolar Australia, dolar Kanada, dan franc Swiss.
Mata Uang Minor (Minor Currencies):
Jika pasangan mata uang tidak melibatkan dolar Amerika Serikat, maka pasangan tersebut dianggap sebagai pasangan mata uang minor, juga dikenal sebagai pasangan mata uang silang.
Eksotis (Exotics):
Pasangan mata uang eksotis adalah mata uang yang digunakan trading dengan volume rendah, kurang memiliki kedalaman pasar, dan cenderung tidak likuid. Contoh dari mata uang eksotis termasuk Rand Afrika Selatan dan Baht Thailand.
Bagaimana Likuiditas Mempengaruhi Strategi Trading Forex
Mayoritas trading mata uang cenderung menggunakan pasangan mata uang mayor dan minor karena lebih mudah untuk digunakan trading dan memiliki spread yang lebih rendah. Pasangan mata uang eksotik lebih menantang karena likuiditasnya yang lebih rendah akan menarik spread yang lebih tinggi. Meskipun demikian, Anda masih bisa menghasilkan uang dengan trading pasangan mata uang eksotik jika Anda seorang trader berpengalaman dengan strategi yang baik. Luangkan waktu untuk memahami likuiditas dan bagaimana Anda bisa mendapatkan keuntungan dari trading berbagai aset.
FAQ Likuiditas
Apabila suatu aset dikatakan likuid berarti banyak terjadi jual beli terhadap aset tersebut. Hal ini memudahkan penjualan karena ada banyak pembeli yang bersedia membayar harga pasar untuk aset tersebut. Ketika suatu aset likuid, hal ini juga berarti bahwa penjualan, meskipun dalam jumlah besar, berdampak kecil pada harga aset tersebut. Likuiditas biasanya dianggap sangat baik, karena kurangnya likuiditas berarti trader bisa terjebak dalam posisi tanpa pembeli karena harga turun tajam.
Ukuran likuiditas paling dasar dalam aset apa pun adalah bid-ask spread. Jika spreadnya kecil berarti terdapat cukup likuiditas, namun jika spreadnya lebih lebar maka likuiditas suatu aset mungkin tidak mencukupi, terutama jika investor perlu melepas aset dalam jumlah besar. Likuiditas pasar biasanya diukur dengan volume trading suatu aset, namun kini dianggap sebagai indikator yang cacat karena volume trading yang tinggi tidak selalu berarti likuiditas yang tinggi. Krisis pasar keuangan global tahun 2008 dan flash crash pada bulan Mei 2010 adalah contoh paling jelas dari hal ini.
Secara dasar, ada dua jenis risiko likuiditas. Pertama adalah risiko arus kas di mana sebuah perusahaan khawatir apakah dapat membiayai kewajiban-kewajibannya. Cara mudah untuk menghindari risiko arus kas adalah melalui garis kredit atau metode pendanaan serupa. Kedua adalah risiko likuiditas pasar. Ini adalah jenis risiko likuiditas yang menjadi perhatian seorang trader karena kesulitan untuk keluar dari posisi dengan mudah. Salah satu pasar di mana risiko ini paling mudah terlihat adalah pasar real estat. Ketika kondisi pasar real estat buruk, mungkin tidak mungkin untuk menjual properti dengan harga pasar yang wajar. Meskipun properti tersebut memiliki nilai yang jelas, bisa untuk mendapatkan nilai tersebut tanpa adanya pembeli.